Sabtu, 27 Agustus 2011

Ketika Mudik Jadi Pembicaraan di Rapat Kabinet

Hajatan besar bangsa Indonesia tidak hanya terjadi saat pemilu yang berlangsung lima tahun sekali. Tradisi mudik ke kampung halaman merupakan hajatan besar bangsa Indonesia yang berlangsung setiap tahun.

JELANG kegiatan Safari Ramadhan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bersama para pembantunya melakukan rapat kabinet paripurna membahas persiapan mudik lebaran tahun ini, Senin (22/8/2011).

Hadir dalam sidang kabinet tersebut Wakil Presiden Boediono, menteri koordinator, para menteri, Kapolri, Panglima TNI dan Jaksa Agung. Dalam sidang kabinet tersebut Presiden akan mencek kesiapan pemerintah menghadapi Lebaran, termasuk harga kebutuhan pokok, transportasi arus mudik dan sejumlah sektor lainnya.

Para menteri-menteri bidang teknis melapor persiapan lebaran ke Presiden SBY. Mereka mengatakan semua infrastruktur persiapan menyambut arus mudik tak ada gangguan berarti. Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, untuk angkutan mudik lebaran, SBY diberikan laporan semua angkutan sudah disiapkan dengan penambahan-penambahan armada angkutan umum lebaran.

“Kesiapan jalan dilaporkan PU tadi cukup baik kecuali yang langganan kemacetan, kecuali Nagreg dan Pantura dan daerah pelebaran jalan di provinsi Jateng dan Jabar seperti Pasar Ciasem, Jatibarang, Pasar Losari semua dilakukan pengaturan yang lebih baik,” kata Hatta. “Penyelesaian jembatan yang selama ini mengganggu, juga sudah diselesaikan. Sehingga diharapkan arus mudik lebih lancar dibanding tahun sebelum-sebelumnya,” tambahnya.

Senada dengan Hatta, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan, masih ada beberapa permasalahan yang akan dijumpai para pemudik pada lebaran 2011. Kemenhub dalam Rencana Operasi Angkutan Lebaran 2011 terkait kondisi dan permasalahan menggarisbawahi beberapa titik rawan kemacetan di daerah Pantura dan Jalur selatan.

Antara lain, Kemenhub mengungkapkan jalan lingkar Nagreg sedang dilakukan perbaikan pemangkasan tanah sehingga bisa menyebabkan kemacetan karena menggunakan lajur yang berlawanan dengan sistem buka tutup.

Kemudian masih ada beberapa pembangunan proyek jembatan yang masih dalam tahapan penyelesaian. “Diantaranya penyelesaian pembangunan jembatan di Dryport Kawasan Industri Cikarang, Subang (Patok Beusi), Brebes, Pait (Pekalongan) dan Kendal,” terang pihak Kemenhub.

Kemenhub juga menegaskan ada beberapa titik lokasi sumbangan pembangunan tempat ibadah yang menggunakan badan jalan sehingga dapat menghambat laju kendaraan.

Selain masalah-masalah diatas, permasalahan utama adalah masih banyaknya pasar tumpah di daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah. “Terdapat beberapa kondisi dan permasalahan dalam arus mudik. Antara lain, adanya 88 pasar tumpah di ruas jalan utama pada Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah,” jelas pihak Kemenhub dalam laporannya.

Selain pasar tumpah, Kemenhub mengungkapkan beberapa permasalahan lain yakni penggunaan sepeda motor yang diperkirakan mengalami peningkatan 7,42 persen dibandingkan tahun 2010.

  Indra Maliara
http://monitorindonesia.com/?p=46082

Tidak ada komentar:

Posting Komentar